Friday, March 18, 2005

One Year of Work

Maap kalo belakangan absen nulis di sini. Permintaan maaf buat komitmen sendiri yang pingin punya blog biar latihan nulis tiap hari.

Tapi gue absen karena memang lagi dihajar kerjaan. Dan kerjaan itu nulis. Sekitar tiga minggu lalu terjadi tabrakan yang dahsyat di jadwal gue. Dua layar lebar yang tadi berjalan manis beriringan tahu-tahu berantem. Dua-duanya minta diurus berbarengan. Plus gue baru aja nerima job jadi supervisi di sebuah sinetron. Ditambah kerjaan di kantor majalah sinting bin taman kanak-kanak itu.

Berantakan jelas. Akhirnya pelan-pelan [ditambah tidur cuma dua jam tiga hari berturut-turut] benang kusut tadi beres.

Lantas gue baru sadar.

Hampir setahun ini sejak Januari 2004 kurang lebih gue hidup dari draft skenario ke draft yang lain. Bukan cuma layar lebar. Masih ada sinetron dan FTV yang belum produksi. Edan. Buat gue yang baru nyebur ini edan.

Mungkin buat yang udah jadiin ini profesi tetap, ini hal biasa. Gue juga insya Allah akan tetap menjadi penulis, tapi percepatan ini kelewat luar biasa.

Buat gue yang baru belajar masuk industri, ini agak 'sadis'. Akhirnya drop juga. Ngerasa butuh berhenti sebentar nulis cerita. Gila setahun nggak berhenti nulis. Bisa-bisa abis juga isi otak.

Tapi, ternyata sekali lo kerja, berarti ada tanggung jawab dimana lo nggak bisa berhenti begitu aja. Kerja itu ibarat menanam sesuatu. Dia bakal tumbuh. Nanti kalo emang udah besar baru kita nikmatin buahnya.

Dan gue? Baru juga setahun jek! Ayo kerja lagi! Jangan overdramatic lah! Jangan manja.


nb: apalagi ada target baru yang gue 'sok-sok-an' bikin sendiri... Kejar Setoran! :D

1 Comments:

Blogger Soleh Solihun said...

Jadi inget dialog di Star Wars [episodenya lupa]. Yang ada si negro [juga lupa siapa namanya] baru turun dari pesawat, terus ngomong. "Yeah, I'm a responsible person nowadays. But I also have more responsibilities. That is the price you pay for success."

Intina Ris, kesuksesan sama dengan tanggung jawab. Mun hayang sukses, memang butuh tanggung jawab. Jeung kudu dibayar mahal kadang-kadang.

11:31 AM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home